MY Trip adalah “catatan perjalanan” saya ke lokasi untuk pemotretan landscape di dalam dan luar negeri. Saya akan share yang saya tahu soal obyek pemotretan, tips singkat nya, itinerary, estimasi biaya, dll. Kalau ada yang mau menambahkan informasi nya, feel free untuk menambahkan di comment.
Kali ini adalah Trip ke Pangalengan, dekat Bandung, Jawa Barat.
Referensi Foto
Lokasi
Cukul Sunrise Point yang menjadi obyek utama dari trip ini terletak dekat kota Pangalengan, 2,5 jam perjalanan dari Bandung.
Berikut di bawah ini beberapa lokasi yang relevan:
- Cukul Sunrise Point: https://goo.gl/maps/cZ9t1TsF8ewHtM3t5
- Parkiran Cukul Sunrise Point: https://goo.gl/maps/HjrmFD1TW1Y2u7fp7
- View Villa Jerman: https://goo.gl/maps/LeNKpkT7JB6P9ZrBA
- Lokasi pemotretan milky way: https://goo.gl/maps/9yFmTrBqsz5FZtdb6
- Lokasi pemotretan Situ Cileunca: https://goo.gl/maps/c9RRBp8o5yLoCvZZ9
- Hotel Puri Pangalengan: https://goo.gl/maps/RXFxmLqLgDjdvWCo8
Itinerary
Di bawah ini adalah itinerary yang saya gunakan dalam pemotretan sebelumnya. Tentunya waktu perjalanan perlu menyesuaikan darimana starting point nya.
Kebetulan trip ini saat pembangunan tol masih berlangsung. Sehingga kemacetan luar biasa masih terjadi dari Jakarta-Cikarang. Ide lain adalah naik kereta dahulu ke Bandung, untuk kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan mobil ke Pangalengan.


Biaya
Berikut adalah estimasi biaya yang terlibat:
- Sewa kendaraan (tergantung kendaraan yang digunakan – kami menggunakan Elf): Rp 3.200.000 – sudah termasuk supir dan bensin
- Tol: Rp 170.000
- Hotel Puri Pangalengan (untuk 2 pax): Rp 360.000
- Tiket Situ Pangalengan: Rp 5.000
- Biaya makan & snack, dll
- Tips driver
Tips
Untuk pemotretan milkyway dan star trail, pastikan posisi dan waktunya menggunakan aplikasi semacam Photopills. Sesuaikan dengan lokasi dan konsepnya. Ada area yang lebih cocok saat milkyway dalam posisi horizontal dan melengkung. Tapi ada lokasi yang lebih cocok saat milkyway tegak.
Tentunya seperti yang pernah saya bahas di tips pemotretan astro sebelumnya, lensa lebar dengan bukaan lebar juga (misalnya saya gunakan Samyang 14mm f2.8) akan sangat berguna.
Pemotretan di Cukul Sunrise Point cukup ramai, jadi datanglah lebih awal supaya dapat “posisi” pemotretan yang baik. Tidak terhalang ilalang atau pohon dll. Dapatkan angle yang pas dahulu.
Pemotretan di sunrise point ini butuh lensa sekitar 24-300 mm (equivalent format full frame). Lensa terlalu lebar agak sulit untuk mengatur komposisi. Pastikan membawa lensa ini saat kesana.
Untuk memperoleh light trail (terutama saat matahari mulai muncul), kita bisa gunakan filter ND 6 stop. Ini cukup membantu daripada hanya mengandalkan iso rendah dan aperture sempit. Contohnya bisa di lihat pada foto pertama dalam artikel ini.
Dalam hal perlengkapan lain, karena cuaca yang cukup sejuk dan angin yang cukup kencang, akan sangat membantu jika kamu menggunakan jaket yang “wind proof”. Sekedar sweater tidak akan membantu banyak jika kondisi angin sedang kencang berhembus.
Jangan lupa juga untuk membawa lap untuk lensa. Dalam kondisi lembab dan dingin, sangat mudah bagian depan lensa ber embun dan perlu di seka. Apabila ada, gunakan “hand warmer” di bagian body lensa, supaya lensa selalu dalam kondisi hangat dan tidak ber embun. Cek artikel ini untuk detilnya : https://petapixel.com/2015/11/01/tip-use-heated-hand-warmers-to-keep-your-lenses-from-fogging-up/
My Suhu Edo Kurniawan..memang seorang yang sangat dermawan dalam membagi ilmunya..thanks for good sharing..
Mantullll
Lah ternyata ada ulasannya toh kepergian kita ke cukul, keren Master Edo ini, baik hati dan tidak sombong